By: MARDIANTO
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
mempelajari tentang orientalisme yang paling penting kita ketahui adalah
pelopor orientalisme itu sendiri sehingga pemikiran ketimuran itu berkembang
sampai sekarang ini yaitu Silvestre de Sacy dan Ernets Renan.
Mempelajari
kehidupan Silvestre de Sacy, ada dua kajian besar yang akan kita temukan:pertama,usaha
intelektualya yang terkenal heroik dan kedua,kesadaranya akan manfaat
pedagogis dan rasional dari kajian yang ia lakukan. Sacy lahir pada 1757 dari
keluarga Jansenis yang secara turun- temurun berprofesi sebagai seorang
notaries dan memperoleh pelajaran privat di sebuah biara Benedict.
Di biara ini Sacy
mulai mempelajari bahasa Arab,Syria, dan Chaldea, kemudian bahasa Ibrani. Bagi
Sacy bahasa Arab merupakan bahasa yang membuka matanya terhadap dunia Timur.
Pada tahun 1806,ia ditunjuk untuk menjadi guru besar di College de france meskipun
sejak 1805 dia dianggap sebagai orientalis. Ketika tahun 1830 Prancis
mendudukin Aljazair, Sacy-lah satu-satunya cendekiawan yang menerjemahkan
proklamasi penduduk tersebut untuk kemudian di sebarkan kepada orang-orang
Aljazair.
Inilah salah
satunya sehingga nama besar Sacy selalu dikaitkan dengan awal mula orientalisme
modern bukan hanya karena ia adalah presiden pertama dari Societe Asiatique (yang
didirikan tahun 1922). Demikian jaga adanya dengan Ernest Renan salah seorang
yang termasuk memiliki utang budi yang besar pada Secy dalam upaya mengkaji
teks-teks ketimuran klasik(filologi). Renan merupakan seorang orientalis yang
di sepanjang karyanya selalu erusaha mengaitkan Timur dengan disiplin-disiplin
komparatif yang muktahir. Dari renan inilah, felologi kemudian muncul sebagai
disiplin yang paling menunjol pada saat itu.
Maka berangkat
dari inilah mengapa kita harus mengkaji tentang Sacy dan Renan untuk mengetahui
bagaimana pandangan orientalismenya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang penulisan makalah di atas, maka pemakalah dapat merumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1.
Bagaimana
biografi Sacy dan Renan?
2.
Bagaimana
Pemikiran
Sacy Dan Renan?
A.
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan
penulisan makalah ini mengacu pada rumusan masalah diatas, yaitu untuk
mengenalkan kepada pembaca dua pelopor tokoh orientalisme yaitu yaitu sacy dan
Renan serta pokok-pokok pemikirannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Biografi
Sacy dan Renan
Silvestre de Sacy lahir di Paris
untuk notaris bernama Abraham Silvestre,asal Yahudi. Nama tambahan de Sacy diambil oleh anak
bungsu setelah mode maka sama dengan kaum borjuis Paris. Ayah Sacy meninggal
ketika ia berusia tujuh tahun, dan ia dididik di isolasi oleh ibunya. Pada 1781 ia diangkat sebagai anggota dewan
di monnaies des cour, dan diajukan pada 1791 menjadi komisaris jenderal di
departemen yang sama. Memiliki bahasa Semit berturut dipelajari, ia mulai
membuat nama sebagai orientalis, dan antara 1787-1791 bekerja pada prasasti
Pahlevi raja-raja Sassanid. Pada tahun 1792 ia pensiun dari pelayanan publik,
dan hidup menyendiri di sebuah pondok dekat Paris sampai tahun 1795 ia menjadi
guru besar bahasa Arab di sekolah yang baru didirikan hidup bahasa Timur (École
des speciale langues Orientales vivantes). Pada tahun 1802 Institut de prance ditugaskan oleh Napoleon untuk membuat daftar umum (tableau
generale) mengenai keadaan dan perkembangan seni dan sains sejak 1789,
Sacylah yang terpilih sebagai salah seorang anggota tim penulisnya. Sejak
bergabung di sini Sacy kemudian di kenal sebagai spesialis yang paling cermat
dan generalis yang paling berpikir historis. Pada 1806 ia menambahkan tugas
profesor Persia ke kursi lamanya, dan dari waktu ini dan seterusnya hidupnya
adalah satu kehormatan meningkat dan kesuksesan, hanya dipecahkan oleh periode
singkat retret selama Seratus Hari.
Ayahnya, Abraham Silvestre, adalah seorang pengikut Jansenisme notaris
berbasis di Paris yang memiliki beberapa anak. Ini untuk membedakan diri dari
Antoine-Ishak saudara-saudaranya Silvestre ditambah dengan namanya bahwa desa
Sacy, yang terletak di Yonne tersebut. Dia knighted pada tahun 1809 dengan
ksatria Kekaisaran, kemudian, tahun 1813 Baron Kekaisaran. Sebagai anak dalam
kematian ayahnya, ia menerima pendidikan agama ibunya dan menunjukkan hadiah
awal untuk bahasa. Benediktin Dom Francis George Berthereau ia mengajar bahasa
Ibrani pada usia dua belas tahun dengan membuatnya membaca doa-doanya dalam teks
aslinya.
Pada 1795, Konvensi telah membentuk sebuah sekolah bahasa oriental, ia
dipanggil untuk mengajar bahasa Arab. Pada tahun yang sama, Institut dipulihkan
dan Orientalis belajar menjadi anggota bagian dari seni sastra dan halus. Tapi
penolakannya untuk bersumpah kebencian untuk royalti tidak memungkinkan masuk
ke dalam tubuh belajar, dimana ia adalah bagian sampai 1803. Namun, ia
mempertahankan kursinya dari Arab dan menjadi, pada saat yang sama, editor dari
sarjana des Journal. Karya-karya penting yang ia menerbitkan meningkat pesat
sejak itu reputasinya dan menempatkannya pertama di antara orientalis yang
merawat Arab dan Persia.[1]
Ketika pada tahun 1830 Prancis menduduki
Aljazair, Sacy-lah satu-astunya cendekiawan yang menerjemahkan proklamasi
pendudukan tersebut untuk kemudian disebarkan kepada orang-orang Aljazair. Bahkan, dia sering kali diminta pendapatnya oleh menteri luar
Negeri terkait dengan masalah-masalah doplomatik yang berhubungan dengan timur.
Selama karirnya yang panjang dan menjulang ini, namanya selalu dikaitkan dengan
restrukturisasi dan revormasi pendidkan (khususnya dalam kajian-kajian
oriental) di Prancis pasca revolusi.[2]
Pada 1832 Sacy
diangkat menjadi seorang bangsawan baru berkebangsaan Prancis. Pada saat
itulah, nama besar Sacy selalu dikaitkan dengan awal mula Orientalisme Modern
bukan hanya karena ia adalah Presiden pertama dari Societe Asiatique (yang
didrikan tahun 1922) tetapi lebih karena karyanya yang mampu menawarkan (pada
orientalisme) sekumpulan teks sistematis, Prakti spedagogis, tradisi
kesarjanaan, dan mata rantai yang penting antara keilmuan ketimuran dengan kebijaksanaan
masyarakat umum.
Berbeda dengan Renan, Ernest Renan lahir dalam keluarga nelayan. Dia
meninggal tahun 1892 setelah sakit hanya beberapa hari.Renan memperoleh gelar
doktor sastra tahun 1852 dengan disertasi tentang filsuf Muslim
Averroes.Dia menikah tahun 1856 dengan Cornélie Henriette Scheffer,
anak pelukis Henry Scheffer dan keponakan pelukis Ary Scheffer.Tahun 1860, dalam rangka ekspedisi Prancis ke Syria
(1860-1861), Renan ikut dalam suatu misi arkeologi di Lebanon dan Syria. Tahun 1865, dia ke Mesir, Anatolia dan Yunani.Tahun 1878, Renan dipilih menjadi anggota Académie française, menggantikan Claude Bernard. Tahun 1883, dia dilantik menjadi administrator Collège de
France.Dia
dimakamkan di kuburan Montmartre di Paris.
B. Pemikiran
Sacy Dan Renan
Sacy merupakan bapak Orientalisme
yang secara langsung menjadi tumbal pertama karena dalam menerjemahkan
naska-naskah, pragmen-pragmen dan ringkasan-ringkasan. Ia telah memperlakukan
tiimur sebagai sesuatu yang harus dipugar bukan hanya karena tetapi juga
walaupun dengan adanya kekacauan Timur Modern dan kehadirannya yang sulit
ditangkap. Sacy menempatkan orang-orang Arab di timur dalam tablo umum
pengetahuan Modern. Dari sini pula muncuul semacam asumsi bahwa Orientalisme
merupakan hak milik kecendekiaan Eropa meskipun bahan bakunya terlebih dahulu
harus diciptakan kembali oleh sang orientalis sebelum ia naik panggung dan
berjejer dengan Latinisme dan Helenisme. Setuap Orintalism,e menciptakan
kembali “Timurnya masing-masing” berdasarkan hokum-hukum dasar Epistemologis
untung rugi yang untuk pertama kalinya diperkenelkan oleh Sacy.salah seorang
yang termasuk memiliki utang budi yang besar paa Sacy dalam upaya mengkaji
teks-teks ketimuran klasik (Filologi) ini adalah Ernest Renan. Renan dalah
seorang orientalis yang disepanjang karyanya selalu berusaha mengaitkan timur
dengan disiplin-disiplin komparatif yang mutkhir. Dari Renan iinilah, filologi
kemudian muncul sebagai displin yang paling menonjol pada saat itu.
Perbedaan antara Sacy dan Renan
hanyalah soal perayaan dan kesinambungan sementara Sacy adalah pelopor yang
karyanya mampu mencerminkan kemunculan orientalisme untuk pertama kalinya dan
mampu menganngkat status orientaslime sebagai disiplin abad XIX yang berakar
dari dari romantisme revolusioner.[3]
Selain itu Sacy juga berpendapat
bahwa yang membangkitkan dan menghidupi orientalisme dan struktur-strukturnya
berasal dari kesadaran dirinya, sedangkan bagi Renan yang melestarikan
struktur-sturktur orientalis secara intelektual
dan memberinya fisibilitas yang lebih besar berasal dari adaptasi
orientalismenya dengan Filologi dan adaptasi keduanya dengan budaya intelektual
pada saat itu. Dan dalam ilmu pengetahuan Sacy juga yakin bahwa pengetahuan
adalah upaya seseorang dalam melihat sesuatu, kemudian Secy tidak
mengidentifikasi pengetahuan tersebut, tetapi juga berusaha memecahkan dan
menafsirkanya.
Secara jujur diakui bahwa diantara
orientalis ada pula yang bersikap moderat dan jujur, salah satunya adalah
Ernest Renan. E. Renan setelah melakukan pengkajian al-masih as, dia menetpakan
bahwa al-masih bukan tuhan dan bukan pula anak tuhan. Beliau hanya seorang
manusia biasa yang mempunyai keistimewaan disbanding dengan manusia lain serta
memiliki jiwa (Roh) yang mulia. Selain itu dia juga mengatakan bahwa buku
berbahasa Arab yang membahas sejaran nabi Muhammad saw. Seperti Sirah Ibnu
Hisyam, adalah buku tarikh yang sangat bagus yang melebihi injil yang
beredar dikalangan kaum Nasrani sekarang.[4]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Silvestre de Sacy lahir di Paris
untuk notaris bernama Abraham Silvestre,asal Yahudi. Nama tambahan de Sacy diambil oleh anak
bungsu setelah mode maka sama dengan kaum borjuis Paris. Ayah Sacy meninggal
ketika ia berusia tujuh tahun, dan ia dididik di isolasi oleh ibunya. Pada 1781 ia diangkat sebagai anggota dewan
di monnaies des cour, dan diajukan pada 1791 menjadi komisaris jenderal di
departemen yang sama.
Ernest Renan lahir dalam keluarga nelayan. Dia meninggal tahun 1892 setelah sakit hanya beberapa hari.Renan memperoleh gelar
doktor sastra tahun 1852 dengan disertasi tentang filsuf Muslim
Averroes.
Secara jujur diakui bahwa
diantara orientalis ada pula yang bersikap moderat dan jujur, salah satunya
adalah Ernest Renan. E. Renan setelah melakukan pengkajian al-Masih as., dia
menetpakan bahwa al-masih bukan tuhan dan bukan pula anak tuhan. Beliau hanya
seorang manusia biasa yang mempunyai keistimewaan disbanding dengan manusia
lain serta memiliki jiwa (Roh) yang mulia. Selain itu dia juga mengatakan bahwa
buku berbahasa Arab yang membahas sejaran nabi Muhammad saw. Seperti Sirah
Ibnu Hisyam, adalah buku tarikh yang sangat bagus yang melebihi injil yang
beredar dikalangan kaum Nasrani sekarang.
B. Saran
Apa
bila dalam pembuatan makalah ini yang sangat sederhana, tentulah banyak suatu
kekurangan dan kesalahan yang akan timbul. Maka dari itu kami sebagai penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak agar menjadi
bahan pembelajaran bagi penyusun makalah ini.
Dengan adanya makalah ini semoga dapat menambah wawasan pemakalah dan pembaca
mengenai dua pelopor orientalisme ( Sacy dan Renan).
DAFTAR PUSTAKA
Buchari, A. Mannan. Minyikap Tabir Orientalisme. Jakarta:
Amzah. 2006.
http\\:www.wikipedia.com
W.
Said, Edwar. Orientalisme: mengugat Hegemoni Barat dan Mendudukkan Timor
Sebagai Subjek, Yogyakarta: Pustaka Pelaja. 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar