Kamis, 02 Mei 2013

ORIENTALISME SACY DAN RENAN


By: MARDIANTO

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar  Belakang
            Dalam mempelajari tentang orientalisme yang paling penting kita ketahui adalah pelopor orientalisme itu sendiri sehingga pemikiran ketimuran itu berkembang sampai sekarang ini yaitu Silvestre de Sacy dan Ernets Renan.
            Mempelajari kehidupan Silvestre de Sacy, ada dua kajian besar yang akan kita temukan:pertama,usaha intelektualya yang terkenal heroik dan kedua,kesadaranya akan manfaat pedagogis dan rasional dari kajian yang ia lakukan. Sacy lahir pada 1757 dari keluarga Jansenis yang secara turun- temurun berprofesi sebagai seorang notaries dan memperoleh pelajaran privat di sebuah biara Benedict.
            Di biara ini Sacy mulai mempelajari bahasa Arab,Syria, dan Chaldea, kemudian bahasa Ibrani. Bagi Sacy bahasa Arab merupakan bahasa yang membuka matanya terhadap dunia Timur. Pada tahun 1806,ia ditunjuk untuk menjadi guru besar di College de france meskipun sejak 1805 dia dianggap sebagai orientalis. Ketika tahun 1830 Prancis mendudukin Aljazair, Sacy-lah satu-satunya cendekiawan yang menerjemahkan proklamasi penduduk tersebut untuk kemudian di sebarkan kepada orang-orang Aljazair.
            Inilah salah satunya sehingga nama besar Sacy selalu dikaitkan dengan awal mula orientalisme modern bukan hanya karena ia adalah presiden pertama dari Societe Asiatique (yang didirikan tahun 1922). Demikian jaga adanya dengan Ernest Renan salah seorang yang termasuk memiliki utang budi yang besar pada Secy dalam upaya mengkaji teks-teks ketimuran klasik(filologi). Renan merupakan seorang orientalis yang di sepanjang karyanya selalu erusaha mengaitkan Timur dengan disiplin-disiplin komparatif yang muktahir. Dari renan inilah, felologi kemudian muncul sebagai disiplin yang paling menunjol pada saat itu.
            Maka berangkat dari inilah mengapa kita harus mengkaji tentang Sacy dan Renan untuk mengetahui bagaimana pandangan orientalismenya.

B.  Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang penulisan makalah di atas, maka pemakalah dapat merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.      Bagaimana biografi Sacy dan Renan?
2.      Bagaimana Pemikiran Sacy Dan Renan?
A.    Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan penulisan makalah ini mengacu pada rumusan masalah diatas, yaitu untuk mengenalkan kepada pembaca dua pelopor tokoh orientalisme yaitu yaitu sacy dan Renan serta pokok-pokok pemikirannya.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Biografi Sacy dan Renan
            Silvestre de Sacy lahir di Paris untuk notaris bernama Abraham Silvestre,asal Yahudi. Nama tambahan de Sacy diambil oleh anak bungsu setelah mode maka sama dengan kaum borjuis Paris. Ayah Sacy meninggal ketika ia berusia tujuh tahun, dan ia dididik di isolasi oleh ibunya. Pada 1781 ia diangkat sebagai anggota dewan di monnaies des cour, dan diajukan pada 1791 menjadi komisaris jenderal di departemen yang sama. Memiliki bahasa Semit berturut dipelajari, ia mulai membuat nama sebagai orientalis, dan antara 1787-1791 bekerja pada prasasti Pahlevi raja-raja Sassanid. Pada tahun 1792 ia pensiun dari pelayanan publik, dan hidup menyendiri di sebuah pondok dekat Paris sampai tahun 1795 ia menjadi guru besar bahasa Arab di sekolah yang baru didirikan hidup bahasa Timur (École des speciale langues Orientales vivantes). Pada tahun 1802 Institut de prance ditugaskan  oleh Napoleon untuk membuat daftar umum (tableau generale) mengenai keadaan dan perkembangan seni dan sains sejak 1789, Sacylah yang terpilih sebagai salah seorang anggota tim penulisnya. Sejak bergabung di sini Sacy kemudian di kenal sebagai spesialis yang paling cermat dan generalis yang paling berpikir historis. Pada 1806 ia menambahkan tugas profesor Persia ke kursi lamanya, dan dari waktu ini dan seterusnya hidupnya adalah satu kehormatan meningkat dan kesuksesan, hanya dipecahkan oleh periode singkat retret selama Seratus Hari.
            Ayahnya, Abraham Silvestre, adalah seorang pengikut Jansenisme notaris berbasis di Paris yang memiliki beberapa anak. Ini untuk membedakan diri dari Antoine-Ishak saudara-saudaranya Silvestre ditambah dengan namanya bahwa desa Sacy, yang terletak di Yonne tersebut. Dia knighted pada tahun 1809 dengan ksatria Kekaisaran, kemudian, tahun 1813 Baron Kekaisaran. Sebagai anak dalam kematian ayahnya, ia menerima pendidikan agama ibunya dan menunjukkan hadiah awal untuk bahasa. Benediktin Dom Francis George Berthereau ia mengajar bahasa Ibrani pada usia dua belas tahun dengan membuatnya membaca doa-doanya dalam teks aslinya.
            Pada 1795, Konvensi telah membentuk sebuah sekolah bahasa oriental, ia dipanggil untuk mengajar bahasa Arab. Pada tahun yang sama, Institut dipulihkan dan Orientalis belajar menjadi anggota bagian dari seni sastra dan halus. Tapi penolakannya untuk bersumpah kebencian untuk royalti tidak memungkinkan masuk ke dalam tubuh belajar, dimana ia adalah bagian sampai 1803. Namun, ia mempertahankan kursinya dari Arab dan menjadi, pada saat yang sama, editor dari sarjana des Journal. Karya-karya penting yang ia menerbitkan meningkat pesat sejak itu reputasinya dan menempatkannya pertama di antara orientalis yang merawat Arab dan Persia.[1]
            Ketika pada tahun 1830 Prancis menduduki Aljazair, Sacy-lah satu-astunya cendekiawan yang menerjemahkan proklamasi pendudukan tersebut untuk kemudian disebarkan kepada orang-orang Aljazair. Bahkan, dia sering kali diminta pendapatnya oleh menteri luar Negeri terkait dengan masalah-masalah doplomatik yang berhubungan dengan timur. Selama karirnya yang panjang dan menjulang ini, namanya selalu dikaitkan dengan restrukturisasi dan revormasi pendidkan (khususnya dalam kajian-kajian oriental) di Prancis pasca revolusi.[2]
            Pada 1832 Sacy diangkat menjadi seorang bangsawan baru berkebangsaan Prancis. Pada saat itulah, nama besar Sacy selalu dikaitkan dengan awal mula Orientalisme Modern bukan hanya karena ia adalah Presiden pertama dari Societe Asiatique (yang didrikan tahun 1922) tetapi lebih karena karyanya yang mampu menawarkan (pada orientalisme) sekumpulan teks sistematis, Prakti spedagogis, tradisi kesarjanaan, dan mata rantai yang penting antara keilmuan ketimuran dengan kebijaksanaan masyarakat umum.
            Berbeda dengan Renan, Ernest Renan lahir dalam keluarga nelayan. Dia meninggal tahun 1892 setelah sakit hanya beberapa hari.Renan memperoleh gelar doktor sastra tahun 1852 dengan disertasi tentang filsuf Muslim Averroes.Dia menikah tahun 1856 dengan Cornélie Henriette Scheffer, anak pelukis Henry Scheffer dan keponakan pelukis Ary Scheffer.Tahun 1860, dalam rangka ekspedisi Prancis ke Syria (1860-1861), Renan ikut dalam suatu misi arkeologi di Lebanon dan Syria. Tahun 1865, dia ke Mesir, Anatolia dan Yunani.Tahun 1878, Renan dipilih menjadi anggota Académie française, menggantikan Claude Bernard. Tahun 1883, dia dilantik menjadi administrator Collège de France.Dia dimakamkan di kuburan Montmartre di Paris.
B.     Pemikiran Sacy Dan Renan
            Sacy merupakan bapak Orientalisme yang secara langsung menjadi tumbal pertama karena dalam menerjemahkan naska-naskah, pragmen-pragmen dan ringkasan-ringkasan. Ia telah memperlakukan tiimur sebagai sesuatu yang harus dipugar bukan hanya karena tetapi juga walaupun dengan adanya kekacauan Timur Modern dan kehadirannya yang sulit ditangkap. Sacy menempatkan orang-orang Arab di timur dalam tablo umum pengetahuan Modern. Dari sini pula muncuul semacam asumsi bahwa Orientalisme merupakan hak milik kecendekiaan Eropa meskipun bahan bakunya terlebih dahulu harus diciptakan kembali oleh sang orientalis sebelum ia naik panggung dan berjejer dengan Latinisme dan Helenisme. Setuap Orintalism,e menciptakan kembali “Timurnya masing-masing” berdasarkan hokum-hukum dasar Epistemologis untung rugi yang untuk pertama kalinya diperkenelkan oleh Sacy.salah seorang yang termasuk memiliki utang budi yang besar paa Sacy dalam upaya mengkaji teks-teks ketimuran klasik (Filologi) ini adalah Ernest Renan. Renan dalah seorang orientalis yang disepanjang karyanya selalu berusaha mengaitkan timur dengan disiplin-disiplin komparatif yang mutkhir. Dari Renan iinilah, filologi kemudian muncul sebagai displin yang paling menonjol pada saat itu.
            Perbedaan antara Sacy dan Renan hanyalah soal perayaan dan kesinambungan sementara Sacy adalah pelopor yang karyanya mampu mencerminkan kemunculan orientalisme untuk pertama kalinya dan mampu menganngkat status orientaslime sebagai disiplin abad XIX yang berakar dari dari romantisme revolusioner.[3]
            Selain itu Sacy juga berpendapat bahwa yang membangkitkan dan menghidupi orientalisme dan struktur-strukturnya berasal dari kesadaran dirinya, sedangkan bagi Renan yang melestarikan struktur-sturktur orientalis secara intelektual  dan memberinya fisibilitas yang lebih besar berasal dari adaptasi orientalismenya dengan Filologi dan adaptasi keduanya dengan budaya intelektual pada saat itu. Dan dalam ilmu pengetahuan Sacy juga yakin bahwa pengetahuan adalah upaya seseorang dalam melihat sesuatu, kemudian Secy tidak mengidentifikasi pengetahuan tersebut, tetapi juga berusaha memecahkan dan menafsirkanya.
            Secara jujur diakui bahwa diantara orientalis ada pula yang bersikap moderat dan jujur, salah satunya adalah Ernest Renan. E. Renan setelah melakukan pengkajian al-masih as, dia menetpakan bahwa al-masih bukan tuhan dan bukan pula anak tuhan. Beliau hanya seorang manusia biasa yang mempunyai keistimewaan disbanding dengan manusia lain serta memiliki jiwa (Roh) yang mulia. Selain itu dia juga mengatakan bahwa buku berbahasa Arab yang membahas sejaran nabi Muhammad saw. Seperti Sirah Ibnu Hisyam, adalah buku tarikh yang sangat bagus yang melebihi injil yang beredar dikalangan kaum Nasrani sekarang.[4]


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Silvestre de Sacy lahir di Paris untuk notaris bernama Abraham Silvestre,asal Yahudi. Nama tambahan de Sacy diambil oleh anak bungsu setelah mode maka sama dengan kaum borjuis Paris. Ayah Sacy meninggal ketika ia berusia tujuh tahun, dan ia dididik di isolasi oleh ibunya. Pada 1781 ia diangkat sebagai anggota dewan di monnaies des cour, dan diajukan pada 1791 menjadi komisaris jenderal di departemen yang sama.
            Ernest Renan lahir dalam keluarga nelayan. Dia meninggal tahun 1892 setelah sakit hanya beberapa hari.Renan memperoleh gelar doktor sastra tahun 1852 dengan disertasi tentang filsuf Muslim Averroes.
            Secara jujur diakui bahwa diantara orientalis ada pula yang bersikap moderat dan jujur, salah satunya adalah Ernest Renan. E. Renan setelah melakukan pengkajian al-Masih as., dia menetpakan bahwa al-masih bukan tuhan dan bukan pula anak tuhan. Beliau hanya seorang manusia biasa yang mempunyai keistimewaan disbanding dengan manusia lain serta memiliki jiwa (Roh) yang mulia. Selain itu dia juga mengatakan bahwa buku berbahasa Arab yang membahas sejaran nabi Muhammad saw. Seperti Sirah Ibnu Hisyam, adalah buku tarikh yang sangat bagus yang melebihi injil yang beredar dikalangan kaum Nasrani sekarang.
B. Saran
            Apa bila dalam pembuatan makalah ini yang sangat sederhana, tentulah banyak suatu kekurangan dan kesalahan yang akan timbul. Maka dari itu kami sebagai penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak agar menjadi bahan pembelajaran bagi penyusun makalah ini. Dengan adanya makalah ini semoga dapat menambah wawasan pemakalah dan pembaca mengenai dua pelopor orientalisme ( Sacy dan Renan).


DAFTAR PUSTAKA
Buchari, A. Mannan. Minyikap Tabir Orientalisme. Jakarta: Amzah. 2006.
http\\:www.wikipedia.com
W. Said, Edwar. Orientalisme: mengugat Hegemoni Barat dan Mendudukkan Timor Sebagai Subjek, Yogyakarta: Pustaka Pelaja. 2010.





















[1] www, Wikipedia.com
[2] Edwar W. Said, Orientalisme: mengugat Hegemoni Barat dan Mendudukkan Timor Sebagai Subjek, Cet. I, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) hlm. 188
[3] Ibd, hlm, 197-198
[4] A. Mannan Buchari, Minyikap Tabir Orientalisme, Cet. I, (Jakarta: Amzah, 2006), hlm. 28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar